Ohoi
Wain Baru

pattern
Hero Image

Ohoi Wain Baru

Ohoi Wain Baru adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Kei Kecil Timur, Kabupaten Maluku Tenggara, dan merupakan salah satu dari tiga desa yang dikenal sebagai Iswadi. Berada sekitar 13,5 kilometer dari Bandar Udara Karel Sadsuitubun Langgur dan 26 kilometer dari pusat Kota Langgur, desa ini dikelilingi oleh keindahan alam seperti Batu Kapal dan pemandangan laut yang memukau. Ohoi Wain Baru memiliki luas wilayah yang termasuk dalam kecamatan Kei Kecil Timur dengan total luas daratan 68,26 km² dan luas perairan 85,81 km². Dengan populasi sekitar 292 jiwa, penduduk desa ini mayoritas memeluk agama Islam dan sangat menjunjung tinggi budaya Kei yang tercermin dalam tarian, upacara adat, serta kuliner tradisionalnya.

/images/ohoi/wain_baru/dermaga1.jpeg
/images/ohoi/wain_baru/dermaga2.png
/images/ohoi/wain_baru/dermaga3.png

Dermaga Wain Baru

Dermaga Ohoi Wain Baru merupakan tempat berlabuhnya perahu-perahu kecil yang dikenal sebagai "katinting" oleh masyarakat Kei. Selain tempat berlabuhnya katinting, dari dermaga ini juga kamu dapat melihat daratan di arah barat yang merupakan Ohoi Ibra yang dipisahkan oleh sebuah selat sehingga tempat ini memiliki pemandangan langit yang sangat indah saat matahari terbenam.

/images/ohoi/wain_baru/tanjung1.png

Tanjung Wain Baru

Di Tanjung Wain Baru, anda dapat melihat pemandangan yang indah, mulai dari Batu Kapal yang merupakan peninggalan bersejarah penduduk Kei, daratan pulau Bararan, hingga selat yang terhimpit oleh Pulau Kei Kecil dan Pulau Bararan. Selain itu, di sini anda juga bisa merasakan adrenalin saat terjun dari tanjung untuk berenang di laut!

/images/ohoi/wain_baru/batukapal1.png

Batu Kapal

Batu Kapal, atau Vat Bauk dalam bahasa Kei adalah saksi bisu peninggalan sejarah penduduk Kei yang menakjubkan, batu berbentuk kapal yang berlokasi di area Tanjung Wain Baru ini dipercayai warga setempat sebagai kapal karam nenek moyang yang berlayar dari Bali yang kemudian ditinggalkan sampai menjadi batu. Tumbuhnya tumbuhan padi di sekitar Batu Kapal tersebut menjadi bukti nyata akan warisan padi dari nenek moyang.